Masih ingat karya Wendhar Riyadi yang diberi judul Floating Eyes? Karya Wendhar Riyadi, seniman kelahiran Yogyakarta tersebut kembali viral di media sosial beberapa bulan yang lalu. Keunikan tumpukan bola mata Floating Eyes pernah ramai dibicarakan ketika ARTJOG 10 digelar setahun sebelumnya. Namun, kali kedua saya tidak menyaksikan Floating Eyes di Jogja National Museum, melainkan melihatnya lebih…
Tag: travel
Tergelitik Potensi Desa Jarum
Pemberian label desa wisata semakin marak dilakukan di puluhan desa atau bahkan ratusan desa Indonesia terutama di Pulau Jawa. Niat baik dari dinas pariwisata setempat tidak jauh dari harapan agar ekonomi desa meningkat dan mandiri. Sayang tanpa diimbangi pembinaan dan pendampingan oleh ahli di bidangnya dan ketidaksiapan dari warganya sendiri, embel-embel desa wisata kelak akan…
Festival 3000 Piring Nasi Goreng Desa Wonopringgo
“Agustus pertengahan free nggak, mas?” bunyi pesan singkat dari teman saya, Bayu Taufani pada akhir Juli lalu. Pesan itu berlanjut dengan kepastian waktu penyelenggaraan Festival Nasi Goreng di Desa Wonopringgo yang terletak di Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah. Jika tahun lalu Desa Wonopringgo membagikan 1000 piring nasi goreng, Bayu menambahkan bahwa tahun 2018 ini, nasi…
Pasar Papringan: Born to Make You Happy
Tidak semua orang mau mempertahankan suatu kenyamanan tinggal di daerah asalnya. Acapkali ketidakpuasan akan rutinitas lingkungan sering menghantui polah mereka. Anak desa merasa hidupnya begini begitu saja, tidak berkembang jika memutuskan untuk menetap di tanah kelahirannya yang dirasa terlalu sepi permukiman dan hiburan. Sebaliknya, ada anak kota merasa jenuh dan penat diperbudak oleh polusi suara…
Romansa Rumah Tua Parakan
Rasa-rasanya begitu mudah mengucapkan kalimat gombalan ketika sedang kasmaran. Rumah mewah ini kubangun demi kebahagiaanmu dan anak-anak. Halaman luasnya kelak akan menjadi saksi rasa sayangku padamu. Gombalan-gombalan yang mungkin diluapkan sebelum kecintaan terhadap suatu hunian menjadi hambar seiring berjalannya waktu. Memudar perlahan hingga kandasnya kebahagiaan pun tidak terelakkan lagi.
Kala Kereta Api Argo Lawu Menyebar Aroma Kopi Seduh
Stasiun Solo Balapan terlihat lenggang pagi itu. Matahari enggan menampakkan diri, awan kelabu sebagai gantinya. Namun aktivitas penumpang tetap berjalan seperti biasanya. Sebagian kerumunan penumpang sudah masuk ke dalam gerbong penumpang Prameks jurusan Solo-Yogya pukul 07.20 WIB, sedangkan sebagian masih menunggu datangnya Kereta Api Argo Lawu dengan jadwal keberangkatan pukul 08.00 WIB.