Wisata Kuliner Serba Daging di SOLO

Perlu diketahui bahwa tidak susah mencari kuliner tradisional di pelosok Kota Solo. Apabila sudah wisata kuliner di Pasar Gedhe dan masih belum menemukan jenis makanan yang cocok di lidah saat berlibur di Solo gimana ya? Tenang saja. masih ada banyak pilihan makanan khas Kota Solo yang bisa dicicipi. Berburu kuliner di sini ibarat wisata kuliner dari pagi sampai subuh sampai perut kenyang dan buncit. 😉

Are you ready?

Siapa sih yang nggak ngiler saat disuguhi kuliner berbahan daging sapi? Daging sapi layaknya bahan baku makanan mahal yang harus diolah sedemikian rupa agar harga mahal daging sapi terlihat enak, contohnya berbentuk olahan steak. Kalau sudah ada kata steak pasti sudah terbayang steak yang disajikan ala restoran barat. Untuk membedakan tipikal seperti itu, Solo mempunyai makanan olahan daging sapi mengunakan nama Selat Bestik Solo. Selat Solo yang terkenal dan betul-betul mempunyai cita rasa yang tidak ngawur menurut lidah ndeso saya ada dua tempat di Solo.

Selat Bestik Kuah Segar
Selat Bestik Kuah Segar
Selat Mbak Lis Serengan
Selat Mbak Lis Serengan

Pertama adalah Warung Selat Mbak Lis yang terletak di Jalan Serengan Gang II/42 ini mempunyai racikan selat daging sapi yang terkenal di kalangan pewisata kuliner baik dalam kota maupun luar kota. Menu favorit disini adalah Selat Bestik Kuah Segar dan Selat Galantin Kuah Saus.

Selat Bestik Kuah Segar adalah irisan tipis daging sapi yang diberi pelengkap wortel dan buncis yang sudah direbus, kentang goreng, ditambah keripik kentang lalu disiram dengan kuah encer rebusan daging ( semur ) yang rasanya maknyuss. Daging yang empuk ditambah bumbu yang sudah merasuk ke dalam daging membuat rasa Selat Solo yang satu ini terasa khas sekali. Racikan kuahnya membuat mulut tidak bisa berhenti menyeruput sampai piring kosong tak bersisa.

Selat Galantin saus Mbak Lis
Selat Galantin saus Mbak Lis

Bila tidak suka dengan kuah yang encer bisa mencoba pilihan lainnya yakni Selat Galantin Kuah Saus. Pengolahan dagingnya tidak lagi berbentuk potongan tetapi daging yang digiling terlebih dahulu, dicetak berbentuk lonjong dan di-steam. Jenis ini disebut galantin.

Irisan daging galantin diberi pelengkap berupa wortel, buncis rebus, kentang goreng, lalu ditambah telur yang dicetak. Terakhir disiram dengan kuah kaldu daging yang sudah dikentalkan. Sungguh lezat!Nyummy… Harga per porsi untuk Selat Bestik Kuah Segar maupun Selat Galantin Kuah Saus adalah 10.500 rupiah. ( update 2013 )

Oh ya, beberapa penikmat dari luar kota agak kesulitan menemukan tempat ini karena tempatnya nyempil masuk gang kecil. Lokasi lebih mudah dicari bila mengarahkan kendaraan menuju Jalan Veteran, kemudian cari gang persis di seberang kantor Polisi Serengan. Masuk kurang lebih 5 meter lalu belok kanan di gang yang terdapat papan petunjuk “Warung Selat Mbak Lis”. Bila kurang jelas bisa menanyakan warga setempat. Jangan malu bertanya lalu sesat di jalan loh. 😉


Selat Solo "Mekar Sari"
Selat Solo “Mekar Sari”

Pilihan kedua untuk menikmati Selat Solo yang khas Solo ada di Rumah Makan Mekar Sari yang terletak di Jalan Dr Rajiman no 182 B. Olahan Selat Solo RM Mekar Sari ini hampir serupa dengan Selat Solo lainnya yaitu berupa irisan daging sapi yang diberi potongan wortel, buncis rebus, kentang goreng, selada, dan taburan kripik kentang kemudian disiram dengan kuah encer rebusan daging sapi.

Yang membedakan adalah rasa yang disajikan lebih ke rasa “peranakan” dengan rasa kuah semur yang tidak terlalu manis tetapi tetap nendang. Ini bisa menjadi alternatif lain apabila susah menemukan Selat Solo yang lain. Untuk harga, saya belum update yang baru, harga terakhir sekitar 15.000 rupiah satu porsinya.


Sate Kere itu sate jerohan + gembus, bukan sate orang miskin :)
Sate Kere itu sate jerohan + gembus, bukan sate orang miskin 🙂

Puas dengan kelezatan daging sapi, tidak ada salahnya mencicipi makanan rakyat menengah ke bawah zaman dulu yang sering disebut Sate Kere. Apa itu Sate Kere? Sate Kere adalah sate yang sejatinya hanya berisi sate gembus ( jenis tempe yang dibuat dari ampas kedelai tahu ). Kisahnya diawali dari warga yang tidak mampu membeli daging sapi yang dulu harganya terbilang mahal, lalu mereka mengolah ampas tahu menjadi makanan berprotein nabati tinggi.

Zaman sudah berubah, lambat laun Sate Kere dilengkapi dengan tusukan jerohan ( organ dalam ) sapi seperti usus, hati, koyor ( urat sapi ). Jangan merasa jijik dulu membayangkan rasa amis jerohan. Sebelum dibakar diatas tungku api, jerohan sudah direbus matang terlebih dahulu oleh penjual. Tidak ada rasa amis dari jerohan saat potongan sate masuk ke dalam mulut. Sate jerohan yang empuk tidak ulet ditambah sate tempe gembus yang lezat ini cuma ada di Solo!

gerobak Sate Kere(Sapi) Mbak Tug
gerobak Sate Kere(Sapi) Mbak Tug

Siraman saus kacang yang pedas membuat Sate Kere ini lebih mantap dimakan siang hari, biar rasa pedas sukses membuat megap-megap kepanasan :-D. Banyak Sate Kere yang tersebar di kota Solo, tapi lidah ndeso saya lebih cocok dengan Sate Kere yang dijual oleh Mbak Tug di Jalan Arifin ( depan RM Nini Towong ) yang punya cita rasa tidak ngawur. Buka dari jam 9 pagi sampai 4 sore. Harganya sekitar 15.000 untuk satu porsi ( 12 tusuk+lontong ), tergantung pilihan satenya. Ingat, Sate Kere tidak ada di kota lain loh. Jadi manfaatkan waktu untuk berburu makanan khas ini saat menyambangi kota Solo, kawan.


Nasi Tengkleng terkenal di Pasar Klewer
Nasi Tengkleng legendaris Pasar Klewer

Mendengar kata Tengkleng pasti tertuju pada Tengkleng Bu Edi yang legendaris di Pasar Klewer. Saya awal mulanya tidak mengerti apa itu tengkleng, hanya pernah makan masakan dari daging kambing lain seperti sate kambing, gule, dan buntel kambing khas Solo. Saya baru mencoba tengkleng beberapa waktu lalu di warung legendanya langsung, yaitu di depan gapura Pasar Klewer. Tengkleng ternyata sebuah sup yang berisi rebusan jerohan kambing seperti babat, usus, koyor, kikil, dan tulang iga #masihceritajerohan.

Tengkleng Bu Edi
Tengkleng Bu Edi

Kesan pertama makan tengkleng hanya bisa melongo melihat pincuk nasi yang diguyur kuah berwarna kuning dengan tumpukan balungan ( tulang ) kambing disertai satu tusuk jerohan. Coba memberanikan mengigit babat di tusukan sate, menyeruput sedikit kuah tengkleng hmm… Mak nyuss banget rasanya…

Jerohan yang dijadikan satu tusuk tadi empuk semua, tidak kenyal dan tidak amis kemudian kuahnya wuihh ini top markotop #terPakBondan. Kuah kuningnya betul-betul terasa sedap, rasa amis jerohannya sudah hilang entah kemana. Tak banyak kata-kata lagi, Tengkleng Bu Edi di Gapura Pasar Klewer ini wajib wajib banget untuk dicicipi. Jam buka warung ini mulai dari jam satu siang sampai persediaan tengkleng habis dan per porsi Nasi Tengkleng harganya 15.000 rupiah. ( harga update Juli 2013 >> 20.000 )


Note : Acuan dari artikel ini adalah rasa yang menurut saya masih orisinal dari suatu makanan tradisional, tanpa bermaksud menganggap tidak enak makanan serupa tak sama rasa di lain tempat. Kata “cita rasa ngawur” saya tegaskan berulang-ulang karena banyak penjual makanan yang sudah meninggalkan rasa asli suatu makanan daerah dan beralih ke hal lain. Namun semuanya kembali ke selera lidah masing-masing individu. Selamat berwisata kuliner di Solo. :)

18 Comments Add yours

  1. cumi says:

    dicatet nich selat warung mbak lis

    1. Kalo nyasar, bisa telpon di nomer yang sudah aku tulis atau nanya di kantor Polisi Serengan di Jl.Veteran 🙂

  2. Fahmi Anhar says:

    Solo is my second hometown !! deliciouso !!

    1. Monggo mampir lagi ke Solo…jangan malu-malu 😀

  3. yang di Mekar Sari sekarang sudah 18.000 per porsi om
    tapi kalau rasa lebih manteb di mbak Lies sih *in my opinion*

    1. Waahhh tambah mahal ya yg di Mekar Sari 😦
      Mending Mbak Lies donk…lebih murah, rasa juga lebih enak
      Makasih info update harganya, kawan 🙂

  4. ndukNovee says:

    saya dari Kota Malang, rencana mau dolan ke Solo akhir bulan ini. Tengkyu infonya yaaaa…sangat membuat ngeces…hahahaha

    1. Semoga bermanfaat 🙂

  5. buzzerbeezz says:

    Harganya murah ih.. Ya iyalah di Solo. Bukan di kota ujung Sumatera *ngomong sendiri*

    1. Hahaha… Tapi jangan pindah ke Jawa dulu sebelum aku ke Aceh ya… *mekso 😀

  6. Bama says:

    Halim, kalo nanti saya ke Solo mesti coba SEMUA yang ditulis di post ini. Gak ada satupun yang gak keliatan enak. 🙂

    1. Halim Santoso says:

      Siapp jadi guide wisata kuliner… Oh iya, perlu kuingatkan kalau ke Solo wajib bawa celana yang agak longgar untuk antisipasi perut buncit sepulang dari wisata kuliner hahaha

    2. Bama says:

      Hahaha, celana longgar. Noted! 🙂

  7. Mas, warung selat Mbak Lis buka sampai jam berapa ya?

    1. Sampai jam 4 sore selama persediaan masih ada 🙂

    2. Wah, terus tempat makan yg buka sampai malam apa ya, mas? Aku nginep di Tune Hotel, Jl. Dr. Soepomo 49, deket Yosodipuro.

    3. Wahhh gak ngomong yen mo ke Solo nih… coba malem ke Wedangan Pendopo, deket dari Tune. Atau Timlo Maestro di keprabon

    4. Aku udah bilang di Twitter, mas. Tanggal 7-8 besok –”

      Oke oke, makasih infonya. Besok temenin jalan ya 😀

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.